Jumat, 02 Juli 2010

Asal ayam bekisar

Ayam Bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina. Ayam ini diminati penggemarnya oleh karena suara kokoknya yang memikat dan keindahan bulunya. Ayam yang dipelihara sebagai ayam hias adalah ayam jantan karena Bekisar betina tidak pandai tarik suara dan lagi warna bulunya kumal tidak menarik.
Pada mulanya Bekisar hanya dapat dijumpai di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur Pulau Madura, termasuk wilayah Kabupaten Sumenep. Bekisar pertama kali dibuat di pulau ini, kemudian Bekisar menyebar ke Pulau Madura dan di daerah ini Bekisar menjadi unggas kebanggaan masyarakat (ANONIMUS, 1991).
Saat ini penyebaran Bekisar telah meluas ke berbagai daerah di tanah air. Bahkan Propinsi Jawa Timur telah menetapkan Bekisar sebagai maskot dan fauna identitasnya. Sehubungan dengan itu, untuk menarik minat para turis dan menggalakkan pariwisata di daerah Jawa Timur, telah diambil kebijaksanaan yang mengharuskan adanya minimal sebuah sangkar berisi ayam Bekisar di depan setiap kantor instansi pemerintah (SUDIRO, 1993).
Warna Bekisar yang dihasilkan tergantung kepada warna betina ayam kampung yang digunakan. Dahulu hanya warna merah dan hitam yang disukai oleh penggemar Bekisar. Akan tetapi sekarang warna Bekisar telah sangat beragam setelah banyak peternak mengawinkan ayam hutan jantan dengan berbagai macam induk betina yang memiliki warna beraneka ragam, dan juga mengawinkan dengan berbagai rumpun ayam lokal seperti ayam Cemani, Pelung, Kate atau jenis ayam ayam lainnya, yang banyak dimiliki di berbagai daerah. Keindahan warna bulu
Bekisar bahkan saat ini telah dijadikan sebagai salah satu kriteria penilaian dalam lomba Bekisar. Ragam warna Bekisar pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam delapan warna favorit, yaitu merah, hitam, putih, kuning, wido, kelabu, blorok dan jali.
Walaupun ayam Bekisar yang ada saat ini beranekaragam namun ada beberapa macam yang telah terkenal keandalannya, yaitu Kisar Kangean Madura (dibentuk dari induk betina berbulu hanya satu macam, misalnya hitam, putih, kuning, merah dan abu-abu), Bekisar Multiwarna Solo (kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang), Bekisar Putih Yogya (berwarna putih mulai dari paruh hingga telapak kaki kecuali jengger, pial dan cuping berwarna kemerah-merahan), Bekisar Hitam Parakan (hasil persilangan dengan betina ayam Kedu hitam, bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam) dan Bekisar Merah Solok (hasil persilangan ayam hutan merah jantan dengan ayam betina Yungkilok) (SUDIRO, 1993).
TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan bahwa suara kokok ayam Bekisar dianggap baik bila lagu kokoknya bernada dua ketukan, ada keserasian besarnya suara depan dengan suara belakang, tidak patah (terayun dengan mulus, halus dan lancar/tidak tersendat-sendat) dan suara kokoknya bersih (tidak ada konsonan “R”). Dua nada ketukan yang dimaksud adalah (1) Nada pertama (suara depan) harus : rendah, besar, tebal, panjang dan bersih; (2) Nada kedua (suara belakang) harus: tinggi, tebal, panjang, lurus dan bersih.