Penyakit tetelo merupakan suatu penyakit menular yang telah menyebar diseluruh Indonesia. Angka kematian akibat penyakit ini cukup tinggi.
Penyebabnya:
- Virus tetelo: virus ini dapat mati pada temperatur 50C , 1 minggu pada suhu 22-28 C dan berbulan-bulan pada karkas beku.
- Virus ND tidak tahan terhadap sinar ultra violet, sinar matahri dan fumigasi
- Ayam bekisar cukup peka terhadap tetelo, demikian pula ayam hutan
- Ayam bekisar muda lebih peka terhadap penyakit ini daripada ayam bekisar dewasa
- Ayam yang terserang tetelo tetapi dapat sembuh kembali dapat menjadi kebal terhadap penyakit tetelo selama 6-12 bulan, demikian pula bila dilakukan vaksinasi.
- Penularan penyakit ini dapat melalu kontak langsung dengan ayam sakit, makanan, minuman dan udara yang tercemar oleh penyakit ini.
- Ayam tidak mau makan
- Ayam mengalami diare bercampur darah
- Ayam mengalami sesak nafas dan ngorok
- Ayam batuk-batuk danbersin-bersin
- Warna tulang dan pialnya membiru
- Sayapnya terkulai
- Lehernya terputar (tortiocolis)
- Kakinya lumpuh
- Sanitasi dan tatalaksana pemeliharaan harus baik
- Ayam yang sakit disendirikan dan yang sehat divaksinasi dengan vaksin ND
- Vaksinasi ND dilakukan sejak ayam berumur 1-7 hari, di ulang lagi pada umur 1 bulan, 2-3 bulan, 4-5 bulan dan seterusnya setiap 6 bulan sekali
- Jenis vaksin yang dibderikan sesuai dengan masing-masing umur ayam tersebut.
- Penyakit tetelo tidak dapat diobati, hanya dapat dilakukan pencegahan dengan pemberian vitamin supaya kondisi tubuh ayam tahan terhadap serangan penyakit ini.