Sebagai ternak kesayangan/hiasan, ayam
Bekisar mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Harga
yang relatih tinggi dan pendapatan masyarakat yang semakin meningkat
menyebabkan permintaan jenis ayam ini cenderung semakin bertambah. Namun
demikian bertambahnya permintaan dan penggemar ayam Bekisar berarti
bertambah pula eksploitasi terhadap ayam hutan yang pada umumnya
diperoleh dari alam, karena pembentukan ayam Bekisar selalu memerlukan
ayam hutan.
Kecenderungan ini perlu diikuti dengan
upaya-upaya pelestarian terhadap ayam hutan agar populasinya di alam
tidak terganggu. Konservasi harus diletakkan pada keikutsertaan
masyarakat pengguna jenis satwa ini atau masyarakat pada umumnya. Konsep
bahwa pemanfaatan sumberdaya alam memerlukan pelestarian dan
pelestarian dilakukan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan atau lestari
harus terus dikembangkan. Upaya budidaya yang dilakukan oleh penangkar
perlu diikuti dengan pemahaman mengenai perilaku biologi
perkembangbiakan ayam hutan sehingga upaya yang dilakukan mempunyai
peluang keberhasilan yang tinggi. Konservasi secara in situ dan ex situ dilakukan
bersama-sama sebagai upaya untuk memperoleh manfaat/hasil yang saling
mengisi dari kelebihan masing-masing metode tersebut.
PENDAHULUAN
Pengembangan usahaternak pada
komoditas-komoditas yang telah umum dilakukan sebagai penghasil utama
daging, telur, susu, kulit dan sebagainya perlu terus didorong. Di
samping produk-produk tersebut, belakangan telah berkembang usahaternak
yang lebih menekankan kepada fungsi komoditas untuk kesayangan/hiasan (pet animal).
Saat ini di beberapa kota besar telah banyak bermunculan toko (tempat
penjualan) yang khusus menjual beraneka ragam jenis hewan untuk hewan
kesayangan/kesenangan keluarga, seperti kucing (berbulu indah), anjing
(kerdil dan berbulu indah), ayam kate, burung dengan bulu indah dan
suara merdu, ular, kurakura, dan masih banyak jenis-jenis yang lain.
Beberapa hewan yang tadinya masih harus
diperoleh dari alam telah dicoba untuk dipelihara dan diternakkan
sehingga menambah daftar nama ternak yang dapat dibudidayakan. Dengan
demikian secara tidak langsung problem kepunahan hewan/ternak karena
tekanan penangkapan/penggunaan dari alam secara berlebihan dapat
dikurangi.
Bahkan jika budidaya hewan tersebut dapat
berkembang lebih maju lagi maka populasi yang ada di alam dapat tetap
lestari dan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat
dipenuhi hanya melalui budidaya dari populasi hewan yang berhasil
dipelihara atau dibudidayakan tersebut. Prinsip kehati-hatian dan
pemanfaatan secara lestari keanekaragaman hayati merupakan tanggungjawab
generasi sekarang terhadap generasi mendatang karena sumberdaya yang
ada saat ini akan diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Sesuai dengan fungsinya untuk kesayangan,
kelompok hewan/ternak ini dipelihara untuk dinikmati keindahan bulu
atau bentuk tubuhnya, kemerduan suaranya, keunikan bentuk tubuh dan
tingkah lakunya, dan lain-lain; yang biasanya dipelihara untuk
menghilangkan kejenuhan dalam kehidupan sehari-hari dan menghilangkan
stress sehingga sebenarnya melalui pemeliharaan hewan tersebut bisajadi
kualitas hidup pemelihara menjadi meningkat dan akhirnya meningkatkan
produktivitas kerja. Untuk keperluan demikian banyak kalangan yang pada
akhir-akhir ini senang memelihara hewan/ternak tersebut.
Harga dari hewan/ternak tersebut sangat
bervariasi tergantung dari nilai keindahan, kemerduan suara, keunikan,
dan sebagainya akan tetapi pada umumnya relatif cukup mahal, terlebih
jika hewan/ternak tersebut telah berhasil menjadi pemenang dalam suatu
festival atau kontes, harganya akan meningkat dan bisa membuat banyak
orang terheranheran. Dengan sistem harga yang cukup menarik dan
peningkatan pendapatan masyarakat maka hewan/ternak kesenangan ini
memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.
Salah satu yang termasuk ke dalam
golongan ternak hias/kesayangan dan sudah banyak disukai orang adalah
ayam Bekisar. Ternak ini cukup populer ditunjukkan dengan semakin
ramainya “pasar” Bekisar, bahkan kontes untuk adu suara telah sering
dilakukan dan di beberapa daerah sudah secara rutin menyelenggarakan
kontes Bekisar nasional. Ayam Bekisar banyak menarik minat karena
keindahan suara kokok ayam jantannya ditunjang dengan keindahan warna
bulunya. Keunikan ayam Bekisar adalah merupakan ayam hasil persilangan
antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus)
betina. Persilangan di antara kedua jenis ayam tersebut relatif tidak
mudah, memerlukan metode tertentu dan sedikit ketrampilan. Selalu
diperlukan ayam Hutan jantan untuk membentuk ayam Bekisar yang pada
umumnya berasal dari penangkapan di alam. Bila keadaan demikian
berlanjut terus maka dapat mengganggu populasi ayam Hutan di alam
sehingga perlu dipikirkan upaya untuk melakukan konservasi bagi ayam
Hutan agar pembentukan ayam Bekisar dapat berlangsung terus.
AYAM BEKISAR
Ayam Bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus)
betina. Ayam ini diminati penggemarnya olehkarena suara kokoknya yang
memikat dan keindahan bulunya. Ayam yang dipelihara sebagai ayam hias
adalah ayam jantan karena Bekisar betina tidak pandai tarik suara dan
lagi warna bulunya kumal tidak menarik.
Pada mulanya Bekisar hanya dapat dijumpai
di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur Pulau Madura, termasuk
wilayah Kabupaten Sumenep. Bekisar pertama kali dibuat di pulau ini,
kemudian Bekisar menyebar ke Pulau Madura dan di daerah ini Bekisar
menjadi unggas kebanggaan masyarakat (ANONIMUS, 1991).
Saat ini penyebaran Bekisar telah meluas
ke berbagai daerah di tanah air. Bahkan Propinsi Jawa Timur telah
menetapkan Bekisar sebagai maskot dan fauna identitasnya. Sehubungan
dengan itu, untuk menarik minat para turis dan menggalakkan pariwisata
di daerah Jawa Timur, telah diambil kebijaksanaan yang mengharuskan
adanya minimal sebuah sangkar berisi ayam Bekisar di depan setiap kantor
instansi pemerintah (SUDIRO, 1993).
Warna Bekisar yang dihasilkan tergantung
kepada warna betina ayam kampung yang digunakan. Dahulu hanya warna
merah dan hitam yang disukai oleh penggemar Bekisar. Akan tetapi
sekarang warna Bekisar telah sangat beragam setelah banyak peternak
mengawinkan ayam hutan jantan dengan berbagai macam induk betina yang
memiliki warna beraneka ragam, dan juga mengawinkan dengan berbagai
rumpun ayam lokal seperti ayam Cemani, Pelung, Kate atau jenis ayamayam
lainnya, yang banyak dimiliki di berbagai daerah. Keindahan warna bulu
Bekisar bahkan saat ini telah dijadikan sebagai salah satu kriteria
penilaian dalam lomba Bekisar. Ragam warna Bekisar pada dasarnya dapat
dikelompokkan ke dalam delapan warna favorit, yaitu merah, hitam, putih,
kuning, wido, kelabu, blorok dan jali.
Walaupun ayam Bekisar yang ada saat ini beranekaragam namun ada beberapa macam yang telah terkenal keandalannya, yaitu Kisar Kangean Madura (dibentuk dari induk betina berbulu hanya satu macam, misalnya hitam, putih, kuning, merah dan abu-abu), Bekisar Multiwarna Solo (kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang), Bekisar Putih Yogya (berwarna putih mulai dari paruh hingga telapak kaki kecuali jengger, pial dan cuping berwarna kemerah-merahan), Bekisar Hitam Parakan (hasil persilangan dengan betina ayam Kedu hitam, bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam) dan Bekisar Merah Solok (hasil persilangan ayam hutan merah jantan dengan ayam betina Yungkilok) (SUDIRO, 1993).
TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan
bahwa suara kokok ayam Bekisar dianggap baik bila lagu kokoknya bernada
dua ketukan, ada keserasian besarnya suara depan dengan suara belakang,
tidak patah (terayun dengan mulus, halus dan lancar/tidak
tersendat-sendat) dan suara kokoknya bersih (tidak ada konsonan “R”).
Dua nada ketukan yang dimaksud adalah (1) Nada pertama (suara depan)
harus : rendah, besar, tebal, panjang dan bersih; (2) Nada kedua (suara
belakang) harus: tinggi, tebal, panjang, lurus dan bersih.
PROSPEK USAHA TERNAK BEKISAR
Usahaternak ayam Bekisar mempunyai
peluang yang baik dari sisi pemasaran di dalam negeri. Pasar ayam
Bekisar di dalam negeri cukup besar dengan semakin meningkatnya
pendapatan masyarakat yang kemungkinan akan banyak memunculkan
penggemarpenggemar Bekisar baru. Mengingat harga jual Bekisar yang
relatif cukup tinggi nampaknya memang Bekisar hanya terjangkau untuk
kalangan menengah ke atas. Namun demikian justru untuk kalangan inilah
kelihatannya Bekisar diperlukan, sebagai ternak kesenangan/kesayangan
penghilang kejenuhan dan stress di sela-sela waktu senggangnya yang
telah dipenuhi dengan banyak kegiatan. Bagi kalangan ini cukup mudah
mengeluarkan uang untuk membeli Bekisar, yang terpenting kesenangan atau
hobinya dapat terpenuhi dengan memelihara ayam Bekisar.
Di sisi lain dengan harga yang relatif
tinggi merangsang para peternak Bekisar untuk berkreasi melakukan
persilangan untuk membentuk ayam-ayam Bekisar yang lebih menarik lagi.
Para peternak akan berlomba membentuk ayam Bekisar dengan suara kokok
dan keindahan bulu yang lebih memikat. Hal ini ditunjang dengan adanya
penyelenggaraan kontes atau festival ayam Bekisar yang di beberapa
daerah telah diselenggarakan secara reguler, di mana ayam Bekisar yang
telah memenangkan kontes dengan sendirinya akan meningkat nilai jualnya.
Perkumpulan penggemar ayam Bekisar yang telah terbentuk di beberapa
daerah juga dapat dijadikan sebagai ajang tukar menukar informasi untuk
saling bertukar pikiran dalam upaya mendukung pengembangan usahaternak
jenis unggas ini.
Harga ayam Bekisar yang relatif tinggi di
samping dikarenakan suara kokok yang merdu dan keindahan bulunya, juga
sebenarnya populasi ayam ini masih tidak banyak (langka). Penyebab
kelangkaan adalah beberapa kesukaran yang ditemui dalam pelaksanaan
persilangan dengan ayam kampung. Upaya menjodohkan ayam hutan jantan
dengan ayam kampung betina tidak mudah dan tidak selalu berhasil. Bahkan
ayam hutan jantan bisa merasa takut melihat ayam betina kampung karena
warna bulunya atau karena ukuran tubuhnya yang lebih besar.
TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan
bahwa pada umumnya ayam Bekisar yang memiliki suara bagus, harganya bisa
mencapai jutaan rupiah. Harga ini akan lebih tinggi lagi jika ditunjang
dengan postur tubuh yang gagah dan warna bulu yang indah. Bahkan jika
dapat menjadi juara dalam kontes, harganya dapat mencapai puluhan juta
rupiah.
Melihat kelebihan yang dimiliki ayam
Bekisar yaitu kemerduan/keunikan suara kokoknya dan keindahan bulu yang
dimilikinya maka jenis ayam ini dapat dijadikan sebagai bagian dari
dayatarik fauna bagi turis asing. Dengan promosi yang baik maka peluang
bagi ayam Bekisar untuk diekspor sebagai komoditas khas Indonesia
menjadi cukup terbuka.