Selasa, 12 Juni 2012

Pelestarian ayam hutan melalui pembentukan ayam bekisar untuk ternak kesayangan

Sebagai ternak kesayangan/hiasan, ayam Bekisar mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Harga yang relatih tinggi dan pendapatan masyarakat yang semakin meningkat menyebabkan permintaan jenis ayam ini cenderung semakin bertambah. Namun demikian bertambahnya permintaan dan penggemar ayam Bekisar berarti bertambah pula eksploitasi terhadap ayam hutan yang pada umumnya diperoleh dari alam, karena pembentukan ayam Bekisar selalu memerlukan ayam hutan.

Kecenderungan ini perlu diikuti dengan upaya-upaya pelestarian terhadap ayam hutan agar populasinya di alam tidak terganggu. Konservasi harus diletakkan pada keikutsertaan masyarakat pengguna jenis satwa ini atau masyarakat pada umumnya. Konsep bahwa pemanfaatan sumberdaya alam memerlukan pelestarian dan pelestarian dilakukan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan atau lestari harus terus dikembangkan. Upaya budidaya yang dilakukan oleh penangkar perlu diikuti dengan pemahaman mengenai perilaku biologi perkembangbiakan ayam hutan sehingga upaya yang dilakukan mempunyai peluang keberhasilan yang tinggi. Konservasi secara in situ dan ex situ dilakukan bersama-sama sebagai upaya untuk memperoleh manfaat/hasil yang saling mengisi dari kelebihan masing-masing metode tersebut.

PENDAHULUAN
Pengembangan usahaternak pada komoditas-komoditas yang telah umum dilakukan sebagai penghasil utama daging, telur, susu, kulit dan sebagainya perlu terus didorong. Di samping produk-produk tersebut, belakangan telah berkembang usahaternak yang lebih menekankan kepada fungsi komoditas untuk kesayangan/hiasan (pet animal). Saat ini di beberapa kota besar telah banyak bermunculan toko (tempat penjualan) yang khusus menjual beraneka ragam jenis hewan untuk hewan kesayangan/kesenangan keluarga, seperti kucing (berbulu indah), anjing (kerdil dan berbulu indah), ayam kate, burung dengan bulu indah dan suara merdu, ular, kurakura, dan masih banyak jenis-jenis yang lain.
Beberapa hewan yang tadinya masih harus diperoleh dari alam telah dicoba untuk dipelihara dan diternakkan sehingga menambah daftar nama ternak yang dapat dibudidayakan. Dengan demikian secara tidak langsung problem kepunahan hewan/ternak karena tekanan penangkapan/penggunaan dari alam secara berlebihan dapat dikurangi.

Bahkan jika budidaya hewan tersebut dapat berkembang lebih maju lagi maka populasi yang ada di alam dapat tetap lestari dan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat dipenuhi hanya melalui budidaya dari populasi hewan yang berhasil dipelihara atau dibudidayakan tersebut. Prinsip kehati-hatian dan pemanfaatan secara lestari keanekaragaman hayati merupakan tanggungjawab generasi sekarang terhadap generasi mendatang karena sumberdaya yang ada saat ini akan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Sesuai dengan fungsinya untuk kesayangan, kelompok hewan/ternak ini dipelihara untuk dinikmati keindahan bulu atau bentuk tubuhnya, kemerduan suaranya, keunikan bentuk tubuh dan tingkah lakunya, dan lain-lain; yang biasanya dipelihara untuk menghilangkan kejenuhan dalam kehidupan sehari-hari dan menghilangkan stress sehingga sebenarnya melalui pemeliharaan hewan tersebut bisajadi kualitas hidup pemelihara menjadi meningkat dan akhirnya meningkatkan produktivitas kerja. Untuk keperluan demikian banyak kalangan yang pada akhir-akhir ini senang memelihara hewan/ternak tersebut.

Harga dari hewan/ternak tersebut sangat bervariasi tergantung dari nilai keindahan, kemerduan suara, keunikan, dan sebagainya akan tetapi pada umumnya relatif cukup mahal, terlebih jika hewan/ternak tersebut telah berhasil menjadi pemenang dalam suatu festival atau kontes, harganya akan meningkat dan bisa membuat banyak orang terheranheran.  Dengan sistem harga yang cukup menarik dan peningkatan pendapatan masyarakat maka hewan/ternak kesenangan ini memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.

Salah satu yang termasuk ke dalam golongan ternak hias/kesayangan dan sudah banyak disukai orang adalah ayam Bekisar.  Ternak ini cukup populer ditunjukkan dengan semakin ramainya “pasar” Bekisar, bahkan kontes untuk adu suara telah sering dilakukan dan di beberapa daerah sudah secara rutin menyelenggarakan kontes Bekisar nasional.  Ayam Bekisar banyak menarik minat karena keindahan suara kokok ayam jantannya ditunjang dengan keindahan warna bulunya.  Keunikan ayam Bekisar adalah merupakan ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina.  Persilangan di antara kedua jenis ayam tersebut relatif tidak mudah, memerlukan metode tertentu dan sedikit ketrampilan. Selalu diperlukan ayam Hutan jantan untuk membentuk ayam Bekisar yang pada umumnya berasal dari penangkapan di alam. Bila keadaan demikian berlanjut terus maka dapat mengganggu populasi ayam Hutan di alam sehingga perlu dipikirkan upaya untuk melakukan konservasi bagi ayam Hutan agar pembentukan ayam Bekisar dapat berlangsung terus.

AYAM BEKISAR
Ayam Bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina. Ayam ini diminati penggemarnya olehkarena suara kokoknya yang memikat dan keindahan bulunya. Ayam yang dipelihara sebagai ayam hias adalah ayam jantan karena Bekisar betina tidak pandai tarik suara dan lagi warna bulunya kumal tidak menarik.

Pada mulanya Bekisar hanya dapat dijumpai di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur Pulau Madura, termasuk wilayah Kabupaten Sumenep. Bekisar pertama kali dibuat di pulau ini, kemudian Bekisar menyebar ke Pulau Madura dan di daerah ini Bekisar menjadi unggas kebanggaan masyarakat (ANONIMUS, 1991).

Saat ini penyebaran Bekisar telah meluas ke berbagai daerah di tanah air. Bahkan Propinsi Jawa Timur telah menetapkan Bekisar sebagai maskot dan fauna identitasnya. Sehubungan dengan itu, untuk menarik minat para turis dan menggalakkan pariwisata di daerah Jawa Timur, telah diambil kebijaksanaan yang mengharuskan adanya minimal sebuah sangkar berisi ayam Bekisar di depan setiap kantor instansi pemerintah (SUDIRO, 1993).

Warna Bekisar yang dihasilkan tergantung kepada warna betina ayam kampung yang digunakan. Dahulu hanya warna merah dan hitam yang disukai oleh penggemar Bekisar. Akan tetapi sekarang warna Bekisar telah sangat beragam setelah banyak peternak mengawinkan ayam hutan jantan dengan berbagai macam induk betina yang memiliki warna beraneka ragam, dan juga mengawinkan dengan berbagai rumpun ayam lokal seperti ayam Cemani, Pelung, Kate atau jenis ayamayam lainnya, yang banyak dimiliki di berbagai daerah. Keindahan warna bulu Bekisar bahkan saat ini telah dijadikan sebagai salah satu kriteria penilaian dalam lomba Bekisar. Ragam warna Bekisar pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam delapan warna favorit, yaitu merah, hitam, putih, kuning, wido, kelabu, blorok dan jali.

Walaupun ayam Bekisar yang ada saat ini beranekaragam namun ada beberapa macam yang telah terkenal keandalannya, yaitu Kisar Kangean Madura (dibentuk dari induk betina berbulu hanya satu macam, misalnya hitam, putih, kuning, merah dan abu-abu), Bekisar Multiwarna Solo (kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang), Bekisar Putih Yogya (berwarna putih mulai dari paruh hingga telapak kaki kecuali jengger, pial dan cuping berwarna kemerah-merahan), Bekisar Hitam Parakan (hasil persilangan dengan betina ayam Kedu hitam, bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam) dan Bekisar Merah Solok (hasil persilangan ayam hutan merah jantan dengan ayam betina Yungkilok) (SUDIRO, 1993).

TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan bahwa suara kokok ayam Bekisar dianggap baik bila lagu kokoknya bernada dua ketukan, ada keserasian besarnya suara depan dengan suara belakang, tidak patah (terayun dengan mulus, halus dan lancar/tidak tersendat-sendat) dan suara kokoknya bersih (tidak ada konsonan “R”). Dua nada ketukan yang dimaksud adalah (1) Nada pertama (suara depan) harus : rendah, besar, tebal, panjang dan bersih; (2) Nada kedua (suara belakang) harus: tinggi, tebal, panjang, lurus dan bersih.

PROSPEK USAHA TERNAK BEKISAR
Usahaternak ayam Bekisar mempunyai peluang yang baik dari sisi pemasaran di dalam negeri. Pasar ayam Bekisar di dalam negeri cukup besar dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat yang kemungkinan akan banyak memunculkan penggemarpenggemar Bekisar baru. Mengingat harga jual Bekisar yang relatif cukup tinggi nampaknya memang Bekisar hanya terjangkau untuk kalangan menengah ke atas. Namun demikian justru untuk kalangan inilah kelihatannya Bekisar diperlukan, sebagai ternak kesenangan/kesayangan penghilang kejenuhan dan stress di sela-sela waktu senggangnya yang telah dipenuhi dengan banyak kegiatan. Bagi kalangan ini cukup mudah mengeluarkan uang untuk membeli Bekisar, yang terpenting kesenangan atau hobinya dapat terpenuhi dengan memelihara ayam Bekisar.

Di sisi lain dengan harga yang relatif tinggi merangsang para peternak Bekisar untuk berkreasi melakukan persilangan untuk membentuk ayam-ayam Bekisar yang lebih menarik lagi. Para peternak akan berlomba membentuk ayam Bekisar dengan suara kokok dan keindahan bulu yang lebih memikat. Hal ini ditunjang dengan adanya penyelenggaraan kontes atau festival ayam Bekisar yang di beberapa daerah telah diselenggarakan secara reguler, di mana ayam Bekisar yang telah memenangkan kontes dengan sendirinya akan meningkat nilai jualnya. Perkumpulan penggemar ayam Bekisar yang telah terbentuk di beberapa daerah juga dapat dijadikan sebagai ajang tukar menukar informasi untuk saling bertukar pikiran dalam upaya mendukung pengembangan usahaternak jenis unggas ini.

Harga ayam Bekisar yang relatif tinggi di samping dikarenakan suara kokok yang merdu dan keindahan bulunya, juga sebenarnya populasi ayam ini masih tidak banyak (langka).  Penyebab kelangkaan adalah beberapa kesukaran yang ditemui dalam pelaksanaan persilangan dengan ayam kampung. Upaya menjodohkan ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina tidak mudah dan tidak selalu berhasil. Bahkan ayam hutan jantan bisa merasa takut melihat ayam betina kampung karena warna bulunya atau karena ukuran tubuhnya yang lebih besar.

TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan bahwa pada umumnya ayam Bekisar yang memiliki suara bagus, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Harga ini akan lebih tinggi lagi jika ditunjang dengan postur tubuh yang gagah dan warna bulu yang indah.  Bahkan jika dapat menjadi juara dalam kontes, harganya dapat mencapai puluhan juta rupiah.

Melihat kelebihan yang dimiliki ayam Bekisar yaitu kemerduan/keunikan suara kokoknya dan keindahan bulu yang dimilikinya maka jenis ayam ini dapat dijadikan sebagai bagian dari dayatarik fauna bagi turis asing. Dengan promosi yang baik maka peluang bagi ayam Bekisar untuk diekspor sebagai komoditas khas Indonesia menjadi cukup terbuka.