Membuat bekisar dapat juga dilakukan dengan cara penjo-dohan dalam kandang. Dengan cara ini ayam hutan jantan dan ayam kampung betina akan kawin dengan sukarela, tanpa tipuan atau paksaan. Ada beberapa model penjodohan dalam kandang: penjodohan dalam kandang bersama dan penjodohaji dalam kan-dang bersekat.
Cara ini sebaiknya menggunakan kandang ren yang berha-laman agar ayam dapat hidup lebih bebas dan leluasa. Ayam jantan yang dijodohkan umumnya sudah jinak, pemberani, dan umurnya lebih dari dua tahun. Betina berumur enam bulan, siap bertelur atau sudah pemah bertelur. Ada juga yang menjodohkan ayam jantan dewasa dengan ayam kampung betina yang masih anakan. Kedua ayam yang berbeda umur ini ditaruh dalam satu kandang. Setelah enam bulan ayam betina siap menjadi induk.
Dalam kandang ini bisa dijodohkan pasangan tunggal, artinya satu pejantan dengan satu betina. Dapat juga dengan pasangan ganda, artinya seekor pejantan dengan dua atau lebih betina. Kalau jantannya sudah jinak, pasangan dalam satu kandang ini biasanya cepat akrab. Perkawinan akan segera berlangsung bila si jantan sering berkokok berulang-ulang, jenggernya tegak dan tampak cerah cemerlang, lagaknya gagah, dan kakinya suka menceker-ceker.
Setelah terjadi perkawinan, biasanya betina akan bertelur. Telur yang dihasilkan segera diambil untuk ditetaskan di tempat lain atau dierami induknya sendiri. Kalau akan dierami oleh induk sendiri, sebaiknua betina dan telurnya diambil dan ditempatkan dalam kandang tersendiri atau jantannya yang dipisahkan.
2. Penjodohan dalam kadang bersekat
Kandang bersekat adalah model yang ruangnya dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah sekat. Sekat dibuat dari jeruji bambu sehingga memungkinkan ayam yang dijodohkan masih bisa saling melihat pasangannya. Bila kandang sudah siap, ayam jantan dimasukkan ke salah satu ruangan dan ayam betina di ruang satu-nya. Cara ini juga perlu pejantan yang jinak dan betina yang sudah masanya bertelur. Sepasang ayam dalam kandang bersekat ini lama-kelamaan akan saling mengenal dan tampak rukun. Bila ayam jantan dan betina sudah menunjukkan tanda-tanda sinp kawin, mereka dapat dipertemukan dengan memindahkan betin.i ke dalam ruang pejantan atau melepas sekat yang membatasinya.
Tanda tanda ayam jantan yang sudah siap kawin adalah jeng-gernya berdiri dan bewarna merah, sering mengepak-ngepakkan sayap, berkokok terus-menerus, tampak bersemangat dan bila melihat ayam kampung lebih agresif, dan suka menabrak-nabrak sekat pemisah seolah ingin mengejar pasangannya. Betina yang sudah siap kawin biasanya kelihatan tidak tenang dan sering ber-kotek. Bila sudah demikian, ayam betina diangkat dan dimasukkan ke dalam kandang ayam pejantan.
Bila penyekatnya dipasang tidak permanen, bisa ditarik sehingga jantan dan betina dapat ber-temu dan kawin. Sebaiknya mereka dibiarkan kawin beberapa kali untuk memantapkan hasilnya. Setelah itu, betina dikembalikan ke tempatnya agar bertelur.
Sumber Majalah Trubus
Sumber Majalah Trubus