Seleksi jenis kelamin pada ternak unggas sudah umum dila-kukan, misalnya pada ayam petelur. Hal ini pun berlaku untuk ternak bekisar. Karena bekisar yang diperlukan hanya yang jantan, jenis kelaminnya harus diketahui sedini mungkin. Bila sudah dapat dipilih, perawatan selanjutnya dapat difokuskan untuk bekisar jan-tan saja. Dengan demikian, makanan maupun curahan perhatian akan lebih efisien.
Kesulitan yang sering dijumpai adalah bekisar yang baru mene-tas tampak hampir sama wama dan corak bulunya sehingga sulit dibedakan jantan betinanya. Meskipun demikian, ada beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin bekisar: dengan melihat ciri luarnya atau dengan melihat kloakanya.
Seleksi Kelamin dengan Melihat Ciri Luar
Dengan melihat ciri luarnya, kita dapat membedakan jenis kela-min bekisar, misalnya dengan melihat warna kakinya, bentuk jeng-ger, atau warna bulunya.
Dari induk yang berkaki putih, kuning, atau wama terang lain-nya, akan dihasilkan bekisar dengan wama kaki jantan dan betina yang berlainan. Bekisar jantan akan memiliki kaki yang warnanya mengikuti warna kaki induk betinanya, yaitu putih, kuning, atau warna muda lainnya, sedangkan yang betina kakinya berwarna gelap, yaitu hitam, hijau, atau warna tua lainnya.
Dilihat dari bentuk jenggernya, anakan bekisar jantan biasa-nya akan mewarisi bentuk jengger induk betinanya. Kalau kita mengawinkan ayam kampung betina yang berjengger bilah dengan ayam hutan jantan, anakan jantan akan bejengger tebal dan berge-rigi, sedangkan anakan betina akan berjengger seperti ayam hutan jantan.
Seleksi kelamin dengan melihat kaki atau jengger dapat dilaku-kan pada anakan yang berumur sehari. Ini tidak berlaku untuk anakan yang induknya berbulu hitam atau dominan putih.
Seleksi kelamin dengan melihat warna bulu hanya dapat dila-kukan setelah anakan bekisar berumur dua bulan. Bulu suri de-. pan, sekitar tembolok, bekisar jantan secara bertahap akan berubah warna, akan tampak warna hitam, merah, atau totol-totol. Bekisar betina akan berbulu cokelat kekuningan mirip ayam hutan betina atau warna lain yang akan tetap bertahan hingga dewasa.
Haryanto Sutejo, penangkar ayam hutan dan bekisar di Sura-baya, membedakan anakan bekisar jantan dan betina dengan me-lihat garis hitam memanjang dari kepala sampai ekor. Bila garis hitam itu terputus di leher, berarti anakan itu betina. Bila tidak ter-putus, berarti jantan. Sumber Majalah Trubus